Selasa, 29 November 2011

lilyana natsir menyimpan asa terpendam


Rencana penayangan acara Kick Andy yang menampilkan Fran Kurniawan, Fernando Kurniawan dan Febby Angguni tanggal 24 September mendatang, membuat saya teringat penampilan para juara dunia pada acara yang sama tiga tahun silam. Ketika itu pasangan pebulutangkis Nova Widianto/Lilyana Natsir dan Markis Kido/Hendra Setiawan yang tampil sebagai bintang tamu, baru saja merebut tahta pada kejuaraan dunia tahun 2007. Untuk mengingat kembali kenangan tersebut, saya membuka kembali file video rekamannya. Salah satu perbincangan yang menarik, ketika Andy F Noya mewawancarai Lilyana Natsir.
Perbincangan dimulai dengan pertanyaan tentang motivasi butet –panggilan akrab Lilyana- dalam kejuaraan dunia yang berlangsung di Kuala Lumpur tersebut. “Dari awal tahun 2006 kami (bersama nova) sempat drop setelah tahun 2005 meraih juara dunia. Kami belajar dari pengalaman kekalahan-kekalahan tersebut. Walaupun ditargetkan juara tapi kami tidak boleh terbebani dalam pertandingan,” ungkap Butet. Butet dan Nova bermain sebaik mungkin dan mengeluarkan segala kemampuannya. Hasilnya mereka menjadi juara dunia setelah mengalahkan pasangan kuat asal China, Zheng Bo/Gao Ling.
Butet memulai karir di bulutangkis bermula dari hobi meskipun bapaknya menekuni olahraga basket. Butet memang sangat menyenangi semua olahraga yang kebetulan dirinya lahir di hari olahraga nasional (Haornas) tanggal 9 September 1985 di Manado. Namun sedikit berbeda dengan olahraga lainnya, Butet tidak sekedar hobi berbulutangkis tapi berkeinginan mendalaminya sampai akhirnya menjadi pemain top dunia. Keluarga Butet juga sempat mengingatkan tentang masa depannya di bulutangkis tetapi saat itu Butet yakin meraih masa depannya seperti sekarang. Keyakinan tersebut membuat Butet memutuskan belajar dibangku sekolah hanya sampai SD (Sekolah Dasar).
Saat diwawancara Andy Noya, Butet mengungkapkan tekadnya untuk menjadi juara Olimpiade. Sayang setahun kemudian di Beijing tahun 2008, Nova/Butet harus puas dengan gelar runner-up setelah dikalahkan pasangan Korea, Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung. Kesempatan bagi Butet sebenarnya masih terbuka pada Olimpiade tahun 2012. PBSI juga sedang memikirkan pasangan yang ideal bagi Butet untuk menggantikan posisi Nova. Beberapa waktu lalu Butet sukses menjadi juara Malaysia Open GPG bersama Devin Lahardi dan memenangkan Macau Open berduet dengan Tantowi Ahmad. Siapa pun pasangannya nanti semoga Butet mampu mewujudkan asa yang  masih terpendam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar